Kamis, 29 Mei 2014

Bagaimana Menjual Dengan Harga Yang Saya Inginkan


Ada 3 buah kaleng minuman dari pabrik yang sama, ukuran yang sama, gudang yang sama, dimasukkan dalam kardus yang sama dan diantarkan ke 3 tempat berbeda oleh orang yang sama.
Kaleng pertama diantarkan ke pedagang asongan di pinggir jalan, pedagang itu lalu menjajakan kaleng itu ke orang yang lalu lalang di jalanan. Dan alhamdulillah minuman itu terjual dengan harga Rp. 2.000,-
Kaleng kedua diantarkan ke sebuah warung makan. Oleh pemilik warung kaleng itu dijajar rapi di meja makan. Jika ada yang membelinya, pemilik memberikan gelas berisi es batu dan pembeli tinggal menuangkan saja ke dalam gelas. Di sini minuman itu terjual dengan harga Rp. 3.000,-
Cara Menjual Kaleng ketiga di bawa ke sebuah hotel. Dia diletakkan begitu saja di dalam gudang gelap. Jika ada yang beli, baru dikeluarkan. Dibuka kalengnya dan dituangkan dalam gelas kristal indah dan es batu yang terbuat dari air mineral. Sebuah sedotan cantik dan sepotong buah segar menghias di pinggir gelas. Seorang pelayan dengan pakaian rapi dan necis membawanya dalam nampan perak yang indah. Di sini, minuman itu terjual dengan harga Rp. 50.000,-

Itulah harga sebuah produk. Kita sering bingung bagaimana menghargai sebuah produk. Kita sering dibuat keheranan bagaimana produk yang sama bisa terjual dengan harga yang berbeda. Bahkan anehnya produk yang harganya lebih mahal itu justru lebih laris daripada yang dijual murah.
Bisnis itu bukan soal aku punya ini dan kamu harus bayar segini. Bisnis itu adalah bagaimana menjual dengan harga yang saya inginkan.
Sebuah sarung yang kita satukan dalam sebuah wadah, tertumpuk begitu saja dan pengunjung bebas mengobrak-abrik tatanannya harganya mungkin hanya 10-15ribu saja. Sedangkan jika dikemas dalam kemasan box yang rapi, harganya bisa naik menjadi 25 ribu. Sementara jika dijual sarung dengan lipatan yang diatur sedemikian rupa sehingga mirip bunga lalu dimasukkan dalam box mica transparant dengan pita cantik, harganya bisa menembus 100 ribu.
Ada orang2 yang senang dagangannya laris manis, terjual banyak sehingga berani memberi harga sangat murah. Ada juga orang2 yang target penjualannya sedikit tapi untungnya besar.
100 x 10.000 atau 10 x 100.000
Keduanya menghasilkan 1 juta, tapi dengan tenaga yang mungkin berbeda. Saya tidak sedang menyalahkan salah satunya, tapi saya ingin menunjukkan bahwa menjual itu tidak ada kaitannya dengan produk. Menjual itu adalah seni bagaimana orang mau membeli produk kita dengan harga yang kita sukai atau Bagaimana Menjual Dengan Harga Yang Saya Inginkan? :)

Jadi, berhentilah bertanya “Apakah produk ini laku?” tapi mulailah bertanya, “Bagaimana caranya biar produk ini laku”…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar